Psikologi Trading : Kisah Dua Orang Trader - Seputar Trading Forex & Bitcoin

Hot

Post Top Ad

Monday, 15 June 2015

Psikologi Trading : Kisah Dua Orang Trader

Trader pertama kita adalah Ned. Ned adalah seorang trader independen yang sehari-harinya memperdagangkan S&P 500 futures. Selama enam bulan terakhir, dia berusaha untuk sukses secarea konsisten. Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi. Tetapi masalah yang muncul bukan karena metode yang ia gunakan. Tidak, alasan utama Ned tidak menghasilkan uang sebanyak yang ia inginkan adalah karena dia tidak bisa mengontrol emosinya dan terus-terusan mengikuti kepentingan pribadinya.

Dari sejak awal, Ned percaya akan kemampuan dirinya memperdagangkan S&P secara sukses. Di bisnis sebelumnya, ia sudah mencapai kesuksesan. Sebelum ini, Ned memiliki sebuah perusahaan retail percetakan dan dia telah belajar untuk membuat keputusan-keputusan bisnis yang baik yang membuatnya sangat sukses. Dia hampir tidak pernah membuat kesalahan besar yang merugikan bisnisnya. Faktanya, selama lebih dari 9 tahun memiliki perusahaan tersebut, dia membanggakan dirinya sebagai seseorang yang selalu melihat ke depan dan membuat bisnisnya semakin maju. Walaupun jarang terjadi, ada beberapa saat dimana semuanya tidak berjalan dengan baik, tetapi Ned bekerja dengan kecepatan sangat cepat untuk memperbaiki masalah tersebut, dan seringkali dia merubah krisis menjadi sebuah kesempatan.

Karena keputusan-keputusan pintar yang sering dibuatnya, Ned merasa yakin dengan karir barunya sebagai pedagang saham. Setidaknya itu yang dia pikirkan akan terjadi. Jadi, saat Ned menerima tawaran menguntungkan dari sebuah perusahaan besar untuk membeli perusahaan percetakannya, dia memutuskan bahwa inilah saat baginya untuk mendapat uang dan lari.

Tidak susah baginya untuk menjual. Tentu saja dia sangat menyukai memiliki bisnis sendiri, dan tentu saja, ia makin menyukainya karena ia sangat sukses. Tetapi pada dua tahun terakhir dia sangat sibuk, bekerja 65-70 jam per minggu. Yang menyebabkan waktunya untuk keluarga menjadi sangat  sedikit. Hal tersebut membuat keputusan untuk menjual menjadi mudah baginya.

Hal lain yang membuat keputusan Ned untuk menjual perusahaannya menjadi mudah adalah dia ingin mencoba bisnis yang baru. Dia telah belajar sebanyak mungkin tentang perdagangan saham.  Dia telah membaca buku dan majalah sebanyak yang ia bisa baca. Tentu saja dia berpikir dia bisa mentransfer kesuksesan bisnisnya yang sebelumnya kepada perdangan saham. Lebih jauh lagi, dia bisa berdagang dari rumah dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya.

Dia percaya bahwa dia bisa sukses dalam usahanya yang baru ini. Ternyata kenyataan mengejutkannya. Trader kedua di dalam cerita kita adalah James. James juga ingin memperdagangkan S&P 500 Futures. Latar belakangnya sedikit berbeda dengan Ned. James telah menghabiskan 4 tahun terakhir bekerja di Chicago Mercantile Exchange dimana S&P 500 Futures diperdagangkan.tetapi James bukan merupakan seorang trader di CME. Dia telah bekerja keras dari  level terbawah. Dulunya, ia bekerja pada sebuah firma retail komoditas sebagai operator telepon. Pekerjaannya adalah menempatkan perintah beli dan jual kepada kostumer menggunakan sinyal tangan.

Dari hari pertama ia bekerja disana, James selalu ingin menjadi seorang trader. Dia tau dia tidak memmiliki cukup uang untuk membeli kursi di dalam bursa (yang berharga sekitar USD 200.000). dia berpikir bahwa kesempatan terbaiknya untuk menjadi seorang trader adalah dengan mempelajari apa saja yang dia bisa melalui berbagai macam trader dan orang lain yang berada di lantai perdagangan, dan lalu menjadi trader independen dimana ia tidak harus memiliki kursiny asendiri. James menghabiskan sebanayk mungkin waktunya untuk mempelajari bagaimana orang-orang di dalam bisnis komoditas menghasilkan uang. Dia yakin bahwa ada semacam teknik spesifik yang digunakan oleh orang-prang yang benarbenar berhasil. 

Dia sangat tahu, sebagaimana orang lain juga tahu, bahwa 80-90% trader mengalami kerugian. Dia berusaha sangat keras untuk mempelajari bagaimana mencapai kesuksesan pada saat dia menjalani trading secara independen. Dia ingin memulai trading secepat mungkin. James berambisi untuk bertemu trader sukses sebanyak mungkin (baik yang independen maupun yang bukan). Ia beruntung karena bisa menemui orang-orang sukses tersebut di arena trading dan berbagai macam kantor di Chicago Mercantile Exchange. Dia berpendapat apabila ia bisa mengetahuia apa yang sebenarnya dilakukan trader sukses, dia bisa mencontoh cara trading mereka. Dia menghabiskan semuawaktu luangnya berbicara kepada berbagai macam trader yang ditemuinya dan berusaha mencari tahu rahasia kesuksesan mereka. 

Dia belajar banyak. Dia belajar segala macam metode teknik yang berbedabeda yang digunakan oleh trader independen maupun yang bukan. James tidak pernah melakukan transaksi trading di dalam hidupnya. Tapi semakin banyak ia berbicara kepada bermacam trader, ia semakin percaya diri. Dia yakin dengan pengalaman tersebut ia bisa mendapatkan apa saja yang ia perlukan untuk menjadi trader independen yang sukses. Tapi dia masih membutuhkan satu pelajaran yang penting. Ned mulai trading. Dia mulai dengan USD 15.000 di rekeningnya dan memutuskan dia hanya akan memainkan satu account pada saat itu sampai dia yakin dia telah bisa menguasai account tersebut. Semuanya berjalan lancar pada awalnya. 

Trading pertamanya menghasilkan 320 poin (USD 800 sebelum dipotong komisi). Tentu saja Ned merasa percaya diri dengan awal yang baik ini. Sayangnya, segala hal menjadi berbalik dari titik ini. Dalam keempat trading berikutnya, ia rugi. Masalahnya adalah Ned memiliki keuntungan yang baik dalam 2 dari 4 perdagangan tersebut, tetapi dia tidak mau mengambilnya karena dia masih ingin mencari lebih banyak dari yang ditawarkan pasar saat itu. Jadi, di dalam minggu pertamanya, kebalikan dari membuat keuntungan kecil atau keseimbangan dengan 4 perdagangan tersebut, ia malah mengalama kerugian dari modal awal USD 800-nya dan bahkan kerugian tersebut bertambah USD 1200. 

Hal ini membuat Ned sangat frustasi dan bingung. Tentu saja ia harus melakukan segalanya dengan lebih baik apabila ia ingin berhasil dalam bisnis ini. Tapi  jangan khawatir, ini masih minggu pertama. Tentu saja ia tidak langsung berhasil dalam minggu pertamanya di dalam bisnis percetakan. Minggu berikutnya dimulai sama seperti minggu pertamanya. Perdagangan pertamanya (pada hari senin) mengalami keuntungan 280 poin (USD 700), tapi setelah itu penurunan dimulai kembali. Ned memulai perdagangan berikutnya pada hari Selasa di minggu itu. 

Dia masuk ke pasar dan mendapat keuntungan sebesar 120 poin. Ned tahu bila ia bisa mencapai 200 poin dalam perdagangan ini, dia bisa mencapai titik seimbang. Sehingga itulah yang berusaha ia capai dalam perdagangannya. Dia membuat tujuan untuk keluar dari pasar dengan keuntungan 200 poin. Masalahnya adalah pasar hanya memberinya keuntungan 150 poin dan Ned tidak menggunakan stop order untuk mengunci keuntungan atau setidaknya menghentikan kerugiannya. Ia sangat ingin mendapatkan keuntungan 200 poin tersebut sehingga ia bisa menutup kerugiannya, tapi pasar bergerak kearah sebaliknya dan tidak hanya ia kehilangan 150 poin keuntungan yang ditawarkan,tetapi ia juga kehilangan modal awalnya saat pasar aakhirnya mencapai titik stop order-nya. 

Ned mengalami kerugian sebesar USD 400 pada perdagangannya kali itu. Sekarang Ned merasa sangat frustasi. Duduk dimejanya, dia hampir melempar gelas kopinya ke dinding. Untungnya dia tidak jadi melakukan tersebut karena hal tersebut tidak akan memperbaiki kerugiannya. Tetapi tetap saja, Ned merasa sangat frustasi dan membutuhkan solusi untuk memperbaiki keadannya.  Salah satu hal yang sangat penting adalah anda harus membuat tujuan harian, mingguan, dan bulanan untuk diri anda sendiri.. 

James mendapatkan nasihat dari salah satu trader independen paling berhasil yang  ia tahu. Trader indepnden tersebut telah menghasilkan lebih dari setengah juta dolar per tahun selama empat tahun terakhir, jadi James tahu ia mendapatkan nasihat yang baik dari ahlinya. 

Jalan menuju sukses adalah memiliki tujuan yang mungkin dilakukan dirianda., lanjut sang trader, dan anda harus terus memvisualisasikan diri anda mencapai tujuan tersebut... James mengerti tentang masalah penetapan tujuan tersebut, tetapi dia tidak begitu mengerti arti dari kata visualisasi tersebut. 

Dia tahu dia harus mencari tahu tentang apa sebenarnya maksud dari visualisasi tersebut.James terus berbicara sebanyak mungkin dengan trader yang sukses. Mereka semua menyatakan hal yang sama. Penetapan tujuan sangatlah penting. Hanya berusaha menghasilkan uang setiap hari (tanpa tujuan)  adalah jalan menuju kegagalan. Tampaknya hampir semua trader yang diajak James berbicara menekankan hal yang sama, yaitu penetapan tujuan harian. Bahkan, sepertinya semakin sukses seorang trader semakin ia menekankan masalah penetapan tujuan tersebut, james menekankan kepada dirinya bahwa bila ia ingin sukses, ia harus memiliki tujuan-tujuan yang sangat spesifik mengenai berapa yang ingin dia hasilkan tiap hari, dan juga berapa kerugian yang sanggup ia tanggung. 

James bertemua dengan seorang floor trader yang cukup sukses bernama Bob. Bob juga memberikannya nasihat. .Ya, saya setuju dengan anda, anda perlu menetapkan tujuan yang spesifik., kata Bob, .tetapi sama pentingnya juga, anda harus memvisualisasikan keberhasilan anda setiap saat. Anda muesti melihat diri anda sebagai trader yang sukses. Apabila anda tidak bisa membayangkan anda sendiri sebagai sebuah kesuksesan, anda tidak memiliki kesempatan untuk menjadi sukses.Bob memberi tahu James tentang sebuah buku yang harus dibacanya. Belilah buku Psycho-Cybernetics, buku tersebut akan memberitahu anda segala macam hal mengenai memvisualisasikan kesuksesan anda. Metode tersebut adalah metode yang sama dengan yang digunakan oleh para atlet profesional, tetapi tidak ada bedanya dengan bisnis kita. 

Untuk menjadi trader yang sukses, anda harus melihat diri anda sebagai trader yang sukses, walaupun mungkin hal itu belum terjadi. James tidak ragu untuk mengikuti nasihat Bob. Ia lalu membeli buku Psycho-Cybernetics. Dia mulai mempelajarinya. James berbagai teknik-teknik visualisasi yang berbeda dan mulai menggunakannya setiap hari. Walaupun dia belum mulai trading, melalui visualisasinya, ia mulai melihat dirinya (dalam mata batinnya) sebagai seorang trader independen yang sukses. 

Hal ini akan menjadi salah satu hal yang utama dalam kesuksesan James. Ned memikirkan tentang kesulitannya. Dia perlu mendapatkan cara baru untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dia berpikir bahwa mungkin masalahnya terletak pada indikator-indikator dan metode-metode yang dia gunakan. Ned memutuskan dia harus mencari metode baru dalam trading.  Dia membeli beberapa uku dan pelatihan tetntang bagaimana memperdagangkan S&P 500. Setiap dia selesai dengan buku-buku tersebut, dia yakin bahwa dia akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Gagasan-gagasan dan contoh-contoh yang terdapat di dalamnya terasa sangat masuk akal. 

Ned memutuskan untuk menggunakan metode-metode baru ini dalam perdagangnya dan meninggalkan metode lama yang ia gunakan. Dia yakin bahwa teknik yang digunakannyalah yang menyebabkan kerugian yang ia alami. Sayangnya, bukan karena metodenya yang membuat Ned mengalami kerugian. Ned mulai menggunakan metode baru dalam perdagannya dan mulai mendapat hasil cukup baik dalam dua hari pertama, tetapi kemudian ia membuat kesalahan yang serius. Dia mengalami kerugian dan menjadi sangat marah. Dia keluar dari sebuah posisi yang sangat ia yakini dapat memberikan keuntungan besar baginya. Segera setelah ia keluar, pasar bergerak ke arah Ned sebanyak 600 poin dalam 15 menit. 

Ned memutuskan bahwa ia tidak ingin kehilangan uangnya di dalam pasar. Ia lalu melakukan 3 perdagangan lanjutan. Dia membiarkan emosi menguasai dirinya dan membuat kesalahan terbesar dari trading tanpa menggunakan stop order. Pada penghujung hari, Ned mengalami kerugian sebesar lebih dari USD 7000. pialangnya memaksanya keluar dari posisi yang merugikannya lebih dari 1000 poin. Ned ingin tetap berada di dalam posisi tersebut semalaman untuk melihat apakah ia bisa kembali untung. Ned memaki pialangnya sebelum ia menutup tetelpon. Kali ini Ned benar-benar melempar gelas kopinya. Gelas itu menabrak rak buku dan pecah. Istrinya lari ke kantor Ned untuk melihat apa yang salah. Apa yang terjadi?., istrinya bertanya, .Suara apa itu?.. Ned tidak perlu menjawab karena istrinya melihat pecahan gelas di lantai. Ia lalu memberi tahu Ned bahwa ia akan mengambil sapu. .TINGGALKAN SAJA!. bentak Ned pada istrinya. 

Dia tidak ingat pernah menggunakan nada suara seperti itu kepada seorang perempuan yang akan menghabiskan sisa hidupnya bersama Ned. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, istrinya lalu menginggalkannya. Sepuluh menit yang lalu, Ned tidak pernah menyangka dia pernah merasakan hal yang lebih buruk daripada yang ia rasakan saat itu. Sekarang ia merasa lebih buruk. James mengundurkan diri dari perusahannya dan mulai mempersiapkan karirnya sebagai trader independen. 

Dia telah mendapatkan berbagai macam nasihat dan mulai mempersiapkan progam kerjanya. Dia Telah membuka sebuah rekening trading dan, dalam waktu dua minggu, dia telah siap untuk mencoba keinginannya berkarir di dunia trading. James terus memvisualisasikan dirinya mencapai tujuan harian, mingguan, dan bulanannya. Di dalam mata batinnya, dia terus meilihat dirinya mendapatkan kesempatan dan keuntungan dalam pasar. Dia terus melihat dirinya menggunakan stop order untuk mengunci keuntungan dan menghindari perubahan keuntungan menjadi kerugian. Dia terus melihat gambaran-gambaran tersebut dalam kepalaanya sehingga semuanya menjadi jelas. Dia memvisualisasikan keamanan terus bangkit dalam rekeningnya. Tidak dalam kecepatan tinggi, tetapi dalam level yang lambat dan aman. 

Dia merasa apabila dia bisa membuat dirinya mendapatkan USD 250 setiap hari, hal itu merupakan awal yang sangat baik. Dia sadar bahwa mencoba membuat ribuan dolar tiap hari bukanlah merupakan sesuatu yang realistis baginya. James mulai trading pada hari Senin. Dia memiliki tujuan dalam pikirannya. Dia telah menghabiskan banyak waktunya dalam diua bulan terakhir untuk memvisualisasikan apa yang harus ia lakukan dan bagaimana ia harus bereaksi di dalam situasi apapun. Bahkan ia sangat sering melihat hal-hal tersebut dalam pikirannya ia sehingga ia mulai merasakan hal tersebut seperti benar-benar terjadi. Hal tersebut memberikan James kepercayaan diri. Walaupun dia tidak pernah trading sebelumnya, dia merasa bahwa dia sudah pernah trading beribu-ribu kali. Hal tersebut mulai kelihatan hasilnya. Hari pertama James adalah sebuahkesuksesan. 

Dia hanya melakukan satu kali perdagangan dan menghasilkan USD 275. Ia mempertimbangkan untuk melanjutkan trading, tetapi kemudian ia ingat bahwa tujuannya adalah untuk mencoba membuat USD 250 per hari, dan melanjutkan trading bisa menghasilkan lebih banyak uang, tetapi bisa juga membuatnya kehilangan uang yang sudah didapatnya. Lalu diputuskannya untuk hanya melakukan demo pada sisa hari itu dan menetapkan pikirannya pada tujuan yang telah dibuatnya. Salah satu pelajaran terpenting yang didapat James dari para trader yang ia ketahui (baik yang independen maupun yang bukan) ialah alasan dari keseuksesan seseorang dalam bisnis ini adalah jika dia bisa bertindak sesuai dengan kepentingan utamanya. 

Dia tahu bahwa berharap dan  berdoa agar pasar bisa bergerak ke arah tertentu tidak memiliki dampak apapun terhadap kearah mana  pasar bergerak sebenarnya. Tidak, hal yang membuat seseorang berhasil dalam trading adalah apabila dia mengetahui kepentingan utamanya untuk mendapatkan perdagangan yang menguntungkan dan menghindari perdagangan yang merugikan (atau setidaknya membuat kerugian tetap berada dalam jumlah yang kecil). Misalnya, James mungkin ingin menghasilkan 250 poin di perdagangannya yang selanjutnya, tetapi jika yang bisa ditawarkan pasar pada saat itu hanyalah 150poin, jelaslah tidak peduli bagaimana anda ingin mendapatkan 250 poin tersebut, jumlah paling maksimal yang bisa anda dapat adalah 150 poin (dan mungkin bahkan tidak sebanyak itu). 

Anda tidak bisa memaksa pasar untuk melakukan sesuatu. Anda tidak bisa mengontrol pasar untuk melakukan apa yang anda inginkan. Jadi anda musti bisa mengontrol diri anda untuk memenuhi kepentingan utama anda. Karena James telah menemukan banyak trader yang mengerti ide tersebut, tidaklah sulit baginya untuk melakukan hal yang sama. Hal itu tidak mudah, tetapi mungkin lebih mudah bagi James daripada bagi orang lain. Karena hal tersebut, perdagangan James menjadi sangat baik selama beberapa minggu selanjutnya. 

Dia secara konsisten menghasilkan USD 600-USD 800 per minggu selama bulan pertamanya. Tentu saja, seperti kebanyakan orang, James mengalami beberapa kerugian dan membuat beberapa kesalahan. Apabila ia mengalami kerugian, James mulai memvisualisasikan dalam pikirannya apa yang seharusnya dia lakukan untuk membuat perdagangannya sukses atau untuk membuat kerugiannya makin sedikit. Dia akan melihat dalam pikirannya apa yang seharusnya ia lakukan apabila ia menghadapi situasi yang sama di masa depan. Dia juga melakukan hal yang sama dengan perdagangannya yang menguntungkan. 

Dia akan memikirkan cara-cara bagaimana ia membuat perdagangannya lebih berhasil, dan melihat bayangan tersebut dalam pikirannya secara berulang-ulang. Melakukan hal-hal tersebut secara konsisten membantu James menghasilkan lebih dari USD 15.000 dalam enam bulan pertamanya di dunia trading. Dia menetapkan tujuannya secara jelas dan melakukan apa yang merupakan kepentingan utamanya untuk mencapai tujuan tersebut. Apakah semuanya bekerja secara sempurna? Tidak, tetapi hal tersebut bekerja cukup baik untuk membantunya menghasilkan jumlah uang yang sama dengan yang ia hasilkan di pekerjaan lamanya. Tapi sekarang ia melakukan apa yang selalu ia inginkan, yaitu menghasilkan uang melalui trading dari rumahnya sendiri. Ned tidak seberuntung James. 

Dia tidak bisa bertemu dengan orang-orang yang bisa mengajarinya pelajaran-pelajaran yang telah dipelajari James. Karena itu, Ned memutuskan bahwa trading tidak akan berhasil baginya. Sekarang dia kembali ke bisnis percetakan. Dia masih memimpikan dunia trading. Dia mungkin bisa sukses bila dia pernah belajar untuk bertindak berdasarkan kepentingan utamanya. Tapi dia tidak pernah belajar.

Sampai jumpa pada artikel psikologi trading selanjut nya "Bertindak Berdasarkan Kepentingan utama Anda"

No comments:

Post a Comment

Isi komentar anda disini..!!!

Post Top Ad